Artikel Terbaru

    VISITOR STATUS

    Manfaat Kandungan Gaharu

    Advertisment Gaharu Indonesia
    Bisnis Gaharu Indonesia - Gaharu memiliki berbagai kandungan bermanfaat yang sangat mahal, terutama aroma wewangiannya yang mahal. Dari hasil analisis kimia di laboratorium, gaharu memiliki enam komponen utama yaitu furanoid sesquiterpene diantaranya berupa a-agarofuran, b-agarofuran dan agarospirol. Selain furanoid sesquiterpene, gaharu yang dihasilkan dari jenis Aquilaria malaccensis asal Kalimantan pun ditemukan pokok minyak gaharu yang berupa cbromone. Cbromone ini menghasilkan bau yang sangat harum dari gaharu apabila dibakar.

    Sementara itu komponen minyak atsiri yang dikeluarkan gaharu berupa sequiterpenoida, eudesmana, dan valencana.Pemanfaatan gaharu sampai saat ini masih dalam bentuk bahan baku (kayu bulatan, cacahan, bubuk,atau fosil kayu yang sudah terkubur. Setiap bentuk produk gaharu tersebut mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda. Disamping itu, gaharu pun mempunyai kandungan resin atau damar wangi yang mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas.

    Makanya dari aromanya itu yang sangat popular bahkan sangat disukai oleh Negara-negara lain khususnya masyarakat Timur Tengah, Saudi Arabia, Uni Emirat, Yaman, Oman, daratan Cina, Korea, dan Jepang sehingga dibutuhkan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetika, dupa, tasbeh gaharu atau tasbih gaharu dan pengawet berbagai jenis asesoris serta untuk keperluan kegiatan relijius gaharu sudah lama diakrabi bagi pemeluk agama Islam, Budha, dan Hindu.

    Dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri, gaharu pun bukan hanya berguna sebagai bahan untuk industri wangi-wangian saja, tetapi juga secara klinis dapat dimanfaatkan sebagai obat. Menurut Raintree(1996), gaharu bisa dipakai sebagai obat anti asmatik, anti mikroba, stimulant kerja syaraf dan pencernaan.

    Dalam khasana etnobotani di Cina, digunakan sebagai obat sakit perut, penghilang rasa sakit, kanker, diare, tersedak, ginjal tumor paru-paru dan lain-lain. Di Eropa, gaharu ini kabarnya diperuntukkan sebagai obat kanker. Di India, gaharu juga dipakai sebagai obat tumor usus. Di samping itu di beberapa Negara seperti Singapura, Cina, Korea, Jepang, dan Amerika Serikat sudah mengembangkan gaharu ini sebagai obat-obatan seperti penghilang stress, gangguan ginjal, sakit perut, asma, hepatitis, sirosis, pembengkakan liver dan limfa. Bahkan Asoasiasi Eksportir Gaharu Indonesia (ASGARIN) melaporkan bahwa Negara-negara di Eropa dan India sudah memanfaatkan gaharu tersebut untuk pengobatan tumor dan kanker.

    Bisnis Gaharu Indonesia

    Di Papua, gaharu sudah dgunakan secara tradisional oleh masyarakat setempat untuk pengobatan. Mereka mengggunakan bagian-bagian dari pohon penghasil gaharu (daun, kulit batang, dan akar) digunakan sebagai bahan pengobatan malaria. Sementara air sulingang (limbah dari proses destilasi gaharu untuk menghasilkan minyak atsiri) yang sangat bermanfaat untuk merawat wajah dan menghaluskan kulit.(sumber: budidayagaharu.com)
    11:35 PM | 0 comments | Baca Artikel Lengkap

    Memercepat Produksi Gaharu

    Advertisment Gaharu Indonesia
    Bisnis Gaharu Indonesia - Gaharu merupakan komoditi elit hasil hutan bukan kayu yang saat ini banyak diminati oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri. Pemanfaatan gaharu sangat bervariasi dari bahan baku pembuatan dupa, parfum, aroma terapi, sabun, body lotion, hingga bahan obat-obatan sebagai anti asmatik, anti mikrobia, stimulan kerja syaraf, dan pencernaan. Akibat dari pola pemanenan dan perdagangan yang masih mengandalkan alam, beberapa jenis tertentu pohon penghasil gaharu mulai langka dan telah masuk dalam appendix II CITES.

    Mengantisipasi kemungkinan pubahnya pohon penghasil gaharu jenis-jenis langka sekaligus pemanfaatannya secara lestari. Badan Litbang Kehutanan melakukan upaya konservasi dan budidaya serta rekayasa untuk mempercepat produksi gaharu dengan teknologi induksi atau inokulasi.

    Serangkaian penelitian yang dilakukan Badan Litbang Kehutanan saat ini telah menghasilkan teknik budidaya pohon penghasil gaharu dengan baik, mulai dari perbenihan, persemaian, penanaman, hingga pemeliharaannya. Sejumlah isolat jamur pembentuk gaharu hasil eksplorasi dari berbagai daerah di Indonesia telah teridentifikasi berdasar ciri morfologis. Penelitian yang dilakukan juga telah menghasilkan empat isolat jamur pembentuk gaharu yang telah teruji dan mampu membentuk infeksi gaharu dengan cepat. Inokulasi menggunakan isolat jamur tersebut telah menunjukkan tanda-tanda keberhasilan hanya dalam waktu satu bulan. Ujicoba telah dilakukan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat (Sukabumi dan Darmaga), dan Banten (Carita).

    Secara teknis, garis besar tahapan rekayasa produksi gaharu dimulai dengan isolasi jamur pembentuk yang diambil dari pohon penghasil gaharu sesuai jenis dan ekologi sebaran tumbuh pohon yang dibudidayakan. Isolat tersebut kemudian diidentifikasi berdasar taksonomi dan morfologi lalu dilakukan proses skrining untuk memastikan bahwa jamur yang memberikan respon pembentukan gaharu sesuai dengan jenis pohon penghasil gaharu agar memberikan hasil optimal. Tahap selanjutnya adalah perbanyakan jamur pembentuk gaharu tadi, kemudian induksi, dan terakhir pemanenan. Untuk saat ini, produksi gaharu buatan yang dipanen pada umur 1 tahun berada pada kelas kemedangan dengan harga jual US$ 100 per kilogram.

    Di pasaran dalam negeri, kualitas gaharu dikelompokkan menjadi 6 kelas mutu, yaitu Super (Super King, Super, Super AB), Tanggung, Kacangan (Kacangan A, B, dan C), Teri (Teri A, B, C, Teri Kulit A, B), Kemedangan (A, B, C) dan Suloan. Klasifikasi mutu tersebut berbeda dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang membagi mutu gaharu menjadi 3 yaitu Klas Gubal, Kemedangan, dan Klas Abu. Perbedaan klasifikasi tersebut sering merugikan pencari gaharu karena tidak didasari dengan kriteria yang jelas.

    Bisnis Gaharu Indonesia, Gaharu Super King Kalimantan


    Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Litbang Kehutanan membuka kemungkinan kerjasama pengembangan gaharu kelas bisnis untuk masyarakat umum, mulai dari kegiatan budidaya tanaman penghasil gaharu, rekayasa produksi gaharu, pemanenan, hingga pemasarannya. Penawaran kerjasama dapat disampaikan ke kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Jalan Gunung Batu No. 5 Bogor, Telp (0251) 633234, 7520067, Fax. (0251) 638111.

    Jakarta, 7 Mei 2008 
    Kepala Pusat 
    u.b.
    Kepala Bidang Analisis dan Penyajian Informasi,
    ttd.
    Ir. Masyhud, MM.
    NIP. 080062808

    sumber:
    Kementrian Kehutanan Republik Indonesia
    11:32 PM | 0 comments | Baca Artikel Lengkap

    Manfaat Teh Gaharu, Sehat dan Bergengsi

    Advertisment Gaharu Indonesia
    Bisnis Gaharu Indonesia - Minum teh hangat merupakan suatu kenikmatan tersendiri dan memiliki khasiat terhadap kesehatan tubuh. Seperti manfaat mengonsumsi teh gaharu, dipercaya dapat mengurangi rasa sakit kepala karena pusing, meningkatkan stamina bagi pria, stamina dan kesehatan, tidak mudah masuk angin dan obat penyakit dalam karena sakit perut.

    “Insya Allah teh gaharu dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Oleh sebab itu di masa mendatang kandungan aktif dalam teh gaharu ini harus diketahui, untuk memberikan justifikasi ilmiah kepada khalayak,” kata Mahmuddin.

    Minum teh daun gaharu ini cukup dilakukan sekali dalam sehari setelah sebelumnya daun teh direbus dan disaring untuk mendapatkan air nya dan nikmatnya kehangatan teh yang sangat bermanfaat bagi kesehatan ini.

    “Minum di pagi hari sekali sudah cukup mendapatkan manfaat teh daun gaharu ini. Tapi kalau mau dua kali sehari juga bisa dan bertambah baik,” ujarnya. 

    Selain itu teh gaharu dapat juga bermanfaat membantu masalah insomnia atau sukar tidur, membantu merendahkan tahap kolestrol, meredakan ketegangan/hipertensi dan stress, membantu mengurangkan toksik dalam badan, mengurangkan kadar tekanan dalam darah dan gula yang tinggi.

    “Selain itu, teh gaharu dapat sebagai anti stres dan hipertensi penurunan tahap kolestrol, penurunan tahap tekanan darah tinggi dan gula,” katanya.

    Manfaat Gaharu
    Gaharu adalah sejenis kayu yang memiliki kandungan damar berbau wangi dengan berbagai bentuk dan warna yang khas yang berasal dari pohon penghasil gaharu. Manfaat gaharu sendiri, lanjutnya, dengan mengandung essens yang disebut sebagai minyak essens (essential oil) yang dapat dibuat dengan ekstraksi atau penyulingan dari gubal gaharu. Essens gaharu ini digunakan sebagai bahan pengikat dari berbagai jenis parfum, kosmetika dan obat-obatan herbal. Serbuk atau abu dari gaharu digunakan sebagai bahan pembuatan dupa/hio dan bubuk aroma terapi.

    Sampai saat ini pemanfaatan gaharu masih dalam bentuk bahan baku sebagai kayu bulatan, cacahan, bubuk,atau fosil kayu yang sudah terkubur. Setiap bentuk produk gaharu tersebut mempunyai bentuk dan sifat yang berbeda. Gaharu mempunyai kandungan resin atau damar wangi yang mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas. Dari aromanya itu yang sangat popular bahkan sangat disukai oleh masyarakat negara-negara di Timur Tengah, Saudi Arabia, Uni Emirat, Yaman, Oman, daratan China, Korea, dan Jepang sehingga dibutuhkan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetika, dupa, dan pengawet berbagai jenis aksesoris serta untuk keperluan kegiatan keagamaan, gaharu sudah lama diakrabi bagi pemeluk agama Buddha, dan Hindu. 

    Dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri, gaharu bukan hanya berguna sebagai bahan untuk industri wangi-wangian saja, tetapi juga secara klinis dapat dimanfaatkan sebagai obat. Gaharu bisa dipakai sebagai obat, anti asmatik, anti mikroba, stimulant kerja saraf dan pencernaan, obat sakit perut, perangsang nafsu birahi, penghilang rasa sakit, kanker, diare, tersedak, tumor paru-paru, obat tumor usus, penghilang stress, gangguan ginjal, asma, hepatitis, sirosis, dan untuk kosmetik (perawatan wajah dan menghaluskan kulit).

    Bisnis Gaharu Indonesia, Gaharu Super King Kalimantan


    “Harga jual gaharu yang mahal di pasaran dan mulai langkanya pohon gaharu di hutan alam merupakan dua faktor utama menjadi alasan pembudidayaan pohon gaharu,” jelas Mahmuddin.
    (yuni naibaho) sumber: medan bisnis
    11:25 PM | 0 comments | Baca Artikel Lengkap

    Proses dan Tata Cara Inokulasi Gaharu yang Benar

    Advertisment Gaharu Indonesia
    Bisnis Gaharu Indonesia - merupakan salah satu komoditi hasil hutan bukan kayu dengan produk gubalnya yang mengandung damar wangi (aromatic resin). Produk yang bisa dihasilkan secara alami dan dihasilkan lebih cepat dengan proses dan teknik inokulasi gaharu yang benar.

    Gaharu telah lama diperdagangkan sebagai komoditi elit utnuk keperluan industri. Pohon penghasil gaharu termasuk pohon yang jenis kayunya jelek, tidak dapat dipakai untuk keperluan bahan bangunan atau untuk membuat peralatan lainnya karena sifatnya yang cepat lapuk. Namun keharuman aroma gaharu menjadikannya sebagai komoditi perdagangan penting dalam lingkungan industri parfum, kosmetika, hio, setanggi, dan obat-obatan. Gaharu sebagai obat antara lain sebagai obat penawat racun ular, kalajengking dan obat sakit gigi.

    Produk gaharu yang diperdagangkan berasal dari seluruh Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Eksploitasi gaharu yang selama ini dilaksanakan tanpa memperhatikan kaidah kelestarian mengakibatkan populasi pohon gaharu saat ini semakin menurun, bahkan sejak tahun 1995 CITES telah memasukkan gaharu kedalam Appendix II, karena populasinya telah semakin berkurang, bahkan mendekati kategori rentan punah. Oleh karena itu, upaya pengembangan tanaman yang menghasilkan gaharu melalui budidaya sangat dirasakan urgensinya.

    Menurut WCMC dan TRP rata-rata kemampuan suplai negara-negara eksportir gaharu adalah sebesar 670 ton/tahun. Jumlah ekspor diatas cenderung menurun setiap tahunnya. Sebagai contoh, Indonesia merupakan eksportir gaharu alam terbesar dengan angka 300 ton/tahun, sejak tahun 1998 kemampuan ekspor Indonesia hanya mencapai angka 30 ton/tahun. Hal diatas akibat masih rendahnya usaha budidaya gaharu dan menurunnya populasi gaharu akibat overexploitasi.

    Dengan dilakukan inokoulasi gaharu diharapkan dapat tercapailah tujuan-tujuan berikut:
    1. Meningkatkan Pendapatan masyarakat. Lahan-lahan tidur yang dimiliki oleh masyarakat dapat dimanfaatkan untuk budidaya gaharu, sekaligus untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui komoditi gaharu.
    2. Melestarikan Jenis-jenis tanaman penghasil gaharu.
    3. Membuka Lapangan Kerja Baru.
    4. Memenuhi kebutuhan pasar gaharu, baik pasar domestik maupun kebutuhan ekspor.

    Teknologi Inokulasi

    Inokulan
    Inokulan idealnya dapat merangsang terakumulasinya aromatic resin disekitar lubang bor dan menjamin tidak terjadinya pembusukan/pelapukan kayu pada lubang bor. Hingga saat ini pengembangan dan penelitian pembuatan Inokulan masih terus berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kecepatan pembentukan gubal dan kualitas gubal yang dihasilkan. 

    Penginokulasian
    Tahapan-tahapan dalam penginokulasian gaharu adalah sebagai berikut : 
    1. Persiapan peralatan inokulasi seperti bor listrik, genset, sabuk pengaman dan peralatan lainnya. 
    2. Pembersihan areal sekita pohon gaharu. Areal dekitar pohon gaharu harus bersih sehingga memudahkan pelaksana inokulasi dalam menjalankan tugasnya.
    3. Pengeboran pohon untuk lubang baut panjatan. Jarak dan arah lubang tergantung dari jangkauan dan kebiasaan masing-masing pelaksana inokulasi (D = 1,3 cm).
    4. Pengeboran pohon untuk lubang inokulan. Untuk meminimalkan pengurangan kekuatan pohon akibat pengeboran, rangkaian lubang bor dibuat berpola spiral dengan kemiringan 45º. Jarak antar lubang ±4 cm dan jarak vertikalnya ±21 cm. Pada penginokulasian tahap II & III lubang bor dibuat ±3 cm diatas lubang sebelumnya dengan jarak horizontal ±1 cm.
    5. Pemasukan Inokulan. Pemasukan inokulan dapat mengunakan berbagai cara tergantung dari jenis inokulanya. Untuk inokulan cair dapat digunakan spoit, sedangkan inokulan padat bisa menggunakan sejenis talang dan pendorong atau langsung menggunakan tangan. 
    6. Penutupan lubang inokulasi. Setelah inokulan dimasukkan lubang bor sebaiknya segera ditutup dengan lilin agar kontaminan yang merugikan dan air tidak masuk ke dalam lubang inokulasi.
    7. Pengupasan kulit. Untuk membatasi pertumbuhan pohon kearah samping sekaligus meningkatkan massajenis kayu (D= konstan, ρ = meningkat) dilakukan pengupasan kulit pohon sampai batas cabang.
    8. Pemangkasan Cabang. Untuk mengurangi tekanan angin perlu dilakukan pemangkasan cabang pohon gaharu yg telah diinokulasi.
    Pemeliharaan dan Pemupukan
    Pemupukan perlu dilakukan terutama di lahan yang kesuburannya rendah. Pemberian pupuk dapat dilakukan dua kali dalam setahun, dengan ukuran 5 kg pupuk per-pohon. Pembersihan areal penanaman juga perlu dilakukan guna menghindari tumbuhnya gulma (tumbuhan pengganggu) khususnya pada musim hujan atau 4 kali dalam setahun.

    Panen dan Pasca Panen
    Produksi gubal gaharu akan terbentuk setelah perlakuan berjalan 2 bulan. Hal ini dimulai dengan berubahnya warna kayu sekitar penyuntikan menjadi cokelat dan bertekstur keras serta berbau wangi. Pemanenan dapat dilakukan mulai dari 1 tahun setelah penginokulasian dengan cara menebang pohon. Kualitas gubal gaharu yang dihasilkan berbanding lurus dengan tingkat kesuburan pohon dan lamanya penginokulasian. Semakin lama penginokulasian maka semakin tinggi kualitas gubal gaharu yang dihasilkan. Potongan-potongan gubal gaharu dibersihkan dari bagian kayu yang tidak terbentuk menjadi gubal. Pembersihan kayu putih dari gubal memerlukan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus, sehingga tidak menurunkan kelas gubal akibat kurang terampilnya tenaga kerja. Kemudian dilakukan penyortiran berdasarkan kelasnya (Super, AB, BC, C1 dan C2). Untuk mengurangi kadar air, potongan gubal gaharu dikeringkan dengan cara menjemur di bawah sinar matahari. Untuk gaharu kelas kemedangan selain dapat dipasarkan langsung dapat pula didistilasi untuk diambil minyaknya. 

    Gaharu Super King Kalimantan, Bisnis Gaharu Indonesia


    Sumber :
    1. Anonim. 2006. Power Point Teknologi Inokulasi Gaharu Alam Kerjasama Universitas Bengkulu Dengan Kelompok Gaharu 88 Bengkulu. Disampaikan dalam rangka Workshop Gaharu Tingkat Nasional Tanggal 11 13 September 2006 di Surabaya.
    2. Anonim. 2006. Teknik Inokulasi Dan Produksi Tegakan Gaharu Alam. Makalah Work Shop. Disampaikan dalam rangka Workshop Gaharu Tingkat Nasional Tanggal 11 13 September 2006 di Surabaya.
    3. http://dhony-syach.blogspot.com
    11:20 PM | 0 comments | Baca Artikel Lengkap

    Teknik Inokulasi Gaharu dengan Inokulan Padat dan Cair

    Advertisment Gaharu Indonesia
    Bisnis Gaharu Indonesia - Gaharu secara alami butuh waktu belasan bahkan puluhan tahun untuk dapat menghasilkan gaharu super king. Dengan teknologi inokulasi gaharu, kini pelaku budidaya gaharu bisa memanen gaharu dalam waktu yang jauh lebih singkat. Teknik inokulasi gaharu bisa dilakukan dengan inokulan padat maupun cair.

    Fusarium yang diinokulasi ke jaringan pohon itu sebenarnya kuman penyebab penyakit. Oleh karena itu pohon gaharu itu melawan dengan memproduksi resin bernama fitoaleksin supaya kuman tak menyebar ke jaringan pohon lain. Seiring waktu, resin itu mengeras di sudut sudut pembuluh xylem dan floem – organ pohon yang mendistribusikan makanan berwarna kecokelatan, serta harum bila dibakar.

    Mengingat jenis isolate penyakit pembentuk gaharu berbeda beda sesuai kondisi iklim dan lingkungan, maka penyedia inokulan perlu melakukan isolasi jenis penyakit yang berprospek memproduksi gaharu. Isolasi ini dilakukan terhadap tanaman gaharu alam yang berada di dalam kawasan hutan sekitar daerah pengembangan. Untuk tujuan tersebut, perlu diawali dengan pengamatan lapangan untuk mempelajari aspek gaharu yang tumbuh alami serta mengisolasi dan mengidentifikasi jenis penyakit dari pohon yang terserang.
    1. Agar berhasil mengembangkan inokulan pembentuk gaharu, diperlukan teknik tertentu. Untuk hal ini, sangat diperlukan peran dari pemerintah daerah instansi atau lembaga terkait, perguruan tinggi, dan investor atau pengusaha swasta didaerah setempat sebagai pelaku produksi inokulan. Adapun tahapan teknik pengembangan inokulan sebagai berikut:
    2. Pilih pohon gaharu alami yang sudah terinfeksi mikroba penyakit pembentuk gaharu.
    3. Ambil potongan cabang atau kupasan batang pohon gaharu terpilih. Potongan cabang atau kupasan batang ini disebut “ Preparat ”.
    4. Bawa preparat tersebut ke Laboratorium dan upayakan agar suhu dan kelembapan nya tetap terjaga dengan cara dimasukkan dalam kotak es.
    5. Kembangkan spora dari preparat cabang dan atau batang tersebut di dalam media agar untuk diidentifikasi jenis mikrobanya sebagai biakan murni.
    6. Kembangkan spora dan miselium biakan murni tersebut kedalam media padat seperti serbuk gergaji pohon gaharu atau dalam media cair yang telah berisi unsur makro dan mikro sebagai energi hidup.
    7. Masukkan media spora kedalam incubator pembiakan dan kondisikan suhu dan kelembapan incubator pembiakan tersebut pada keadaan optimal, yaitu suhu 24 – 32C dan kelembapan 80%. Biarkan sekitar 1 – 2 bulan.
    8. Tempatkan spora yang sdah dibiakkan tersebut kedalam wadah berupa botol kaca, botol plastic, atau botol infuse bekas.
    9. Simpan botol dalam freezer incubator. Inokulan ini sudah siap diinokulasikan ke tanaman gaharu. Teknik inokulasi dengan inokulan terhadap pohon gaharu berbeda beda sesuai dengan bentuk inokulannya.
    Pada pelaksanaan penginokulasian terhadap pohon gaharu ini, harus diperhatikan umur dan diameter batangnya. Batas minimal suatu pohon dapat di inokulasi ditandai dengan pohon yang mulai berbunga. Biasanya umur tanaman tersebut sekitar 4 – 5 tahun atau diameter batang sudah mencapai 8 – 10 cm. Berikut diulas teknik inokulasi menggunakan inokulan padat dan cair.
    Inokulasi Dengan Inokulan Padat
    1. Teknik inokulasi pohon gaharu menggunakan inokulan padat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
    2. Buat lubang pada batang kayu gaharu dengan menggunakan bor.
    3. Diameter lubang bor sekitar 0,8 – 10 mm. Kedalaman optimal pemboran ini perlu disesuaikan dengan ukuran diameter batang, biasanya sekitar 5 cm. Setiap batang dibuatkan banyak lubang dengan jarak antar lubang bor sekitar 20 cm.
    4. Bersihkan tangan pelaku inokulasi dengan air hingga bersih dan dibilas dengan alcohol sebelum pelaksanaan inokulasi.
    5. Masukkan inokulasi padat ke setiap lubang. Jumlah inokulan disesuaikan dengan kedalaman lubang. Sebagai patokan, pemasukan ini dilakukan hingga lubang terisi penuh dengan inokulan. Agar pemasukan menjadi mudah, gunakan potongan kayu atau bamboo yang ukurannya sesuai dengan ukuran diameter lubang.
    6. Tutup setiap lubang yang sudah diberi inokulan untuk mnghindari masuknya air ke dalam lubang. Penutupan lubang ini dilakukan dengan pasak kayu gaharu. Penutupan pun dapat dilakukan dengan “lili malam”
    Inokulasi Dengan Inokulan Cair
    Teknik inokulasi menggunakan inokulan cair dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

    1. Lakukan pengeboran pada pangkal batang pohon dengan posisi miring kebawah. Kedalaman pemboran disesuaikan dengan diameter batang pohon, biasanya 1/3 diameter batang. Sementara mata bor yang digunakan berukuran sama dengan selang infus sekitar 0,5 cm. Selang infuse tersebut biasanya sudah disediakan produsen inokulan pada saat pembelian inokulan. Namun, bila belum tersedia, selang infuse dapat disediakan sendiri oleh petani.
    2. Masukkan selang infus yang ada pada botol inokulan cair kedalam lubang.
    3. Atur besarnya aliran inokulan cair tersebut. Hentikan aliran infuse bila cairan inokulan sudah keluar dari lubang.
    4. Tutup bagian tepi disekitar selang infuse dengan menggunakan “lilin malam”.
    5. Ulangi pengaturan aliran masuknya cairan infuse kedalam lubang setiap 1–2 hari, tergantung keadaan cairan dalam lubang. Pengaturan aliran dilakukan bila lubang sudah tidak terdapat lagi cairan inokulasi.
    6. Laksanakan penginokulasian ini hingga inokulan cair didalam botol infuse tersebut habis. Penginokulasian diulang kembali dengan botol inokulasi baru, bila belum ada tanda tanda kematian fisik dan fisiologis.
    Bisnis Gaharu Indonesia, Gaharu Super King


    Di sadur dari buku:
    Budidaya Gaharu karya Yana Sumarna 2002.
    Potensi dan peluang bisnis tanaman Gaharu di Asahan : Karya Mujiono 2008.
    11:16 PM | 0 comments | Baca Artikel Lengkap