Keunggulan dan Kekurangan Bibit Gaharu dari Ukuran Tinggi Bibit

Advertisment Gaharu Indonesia
Bisnis Gaharu Indonesia - Beberapa pelaku budidaya gaharu dihadapkan pada masalah serius, yakni bibit menjadi mati setelah ditanamkan. Padahal bibit yang ditanam memiliki tinggi yang cukup besar (lebih dari 1 meter), tidak hanya itu, penanamannya pun sudah mengikuti petunjuk penanaman bibit yang benar.

Menanam bibit gaharu berukuran tinggi dan rendah memiliki keuntungan masing-masing, terutama kecenderungan untuk bertahan hidup. Maka keunggulan dan kekurangan bibit gaharu dari ukuran tinggi bibit bisa dilihat di bawah ini.

Berikut ini perbandingan antara menanam bibit gaharu tinggi (lebih dari 1 meter) dan bibit gaharu pendek (25-50 cm). 
  • Bibit yang memiliki tinggi 25 cm ke atas lebih mudah beradaptasi 
  • Bibit yang terlalu tinggi (1 m) susah beradaptasi dengan lingkungan, sehingga cenderung mati. 
  • Bibit yang tinggi 25 cm, cenderung memiliki perakaran bagus (belum tembus pollybag) sehingga kerusakan akar bisa diminimalisir. 
  • Bibit yang tinggi (1 meter) cenderung telah rusak jaringan akarnya karena sudah tembus pollbag.
  • Bibit sudah bercabang, kondisi bibit yang masih berbentuk pakis (belum bercabang) pertumbuhannya kurang bagus. 
  • Diameter bibit berkisar 0.6 cm
Bisnis Gaharu Grade A Indonesia

Pengalaman di atas, menjadi pelajaran tersendiri. Rupanya menanam bibit kecil meksipun relatif lebih lama pertumbuhannya tetap saja lebih ama, karena bibit memiliki keunggulan untuk bertahan hidup. Sementara bibit yang tinggi cenderung tidak mudah untuk bertahan hidup. 

G+

Comments
1 Comments

1 comments:

Unknown said...

pupuk dasar kimia apkh bole d sertakan d dlm lubang tanam?
berapa dosis ny?
berapa ke dalaman tanam pohon agr tdak mudah rubuh?

Post a Comment