Teknik Pembibitan Gaharu dengan Cara Vegetatif dan Generatif

Advertisment Gaharu Indonesia
Bisnis Gaharu Indonesia - Proses pembibitan gaharu sudah banyak dilakukan oleh pelaku budidaya gaharu. Secara umum ada dua cara pembibitan gaharu, yaitu dengan cara generatif dan vegetatif.

Masing-masing cara pembibitan di atas memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Berikut kelebihan, kekurangan, dan cara melakukan pembibitan dengan kedua cara di atas.

Pembibitan Gaharu dengan Cara Generatif
  • Pembibitan gaharu secara generatif dilakukan dengan mengambil bibit dari biji. Akan tetapi pembibitan dari biji ini harus memperhatikan beberapa hal berikut:
  • Buah yang sudah tua di batang dikumpulkan pada musim buah.
  • Buah yang diperoleh dikeringkan selama beberapa hari dengan cara diangin-anginkan atau dijemur selama 2 (dua) jam pada pagi hari, yaitu antara jam 08.00-10.00.
  • Biji yang sudah kering ditaruh di dalam karung dan disimpan dengan baik, jangan sampai terkena air, lembab, berjamur atau dimakan serangga dan tikus, sampai waktunya untuk disemaikan.
Pembibitan gaharu secara generatif juga bisa dilakukan dengan cara puteran. Tanaman Gaharu dapat dikembangbiakkan secara alami melalui pemencaran biji. Pohon yang sehat biasanya dapat menghasilkan banyak biji dengan daya kecambah yang cukup tinggi. Umumnya, pohon yang berasal dari biji baru bisa menghasilkan buah setelah berumur ± 8 (delapan) tahun.

Anakan gaharu dapat diambil pada awal musim penghujan. Pengambilan anakan ini harus disertai dengan tanah disekitarnya dan dilakukan dengan hati-hati agar akar jangan sampai rusak. Kemudian anakan tersebut ditempatkan di polybag dan dipelihara di bedengan sampai siap untuk ditanam.

Keunggulan pembibitan gaharu dengan cara generatif ini, pohon gaharu memiliki daya tahan lebih baik dari pada bibit vegetatif hanya saja waktu pertumbuhan relatif lebih lama.

Pembibitan Gaharu dengan Cara Vegetatif
Perbanyakan bibit tanaman gaharu secara vegetatif dapat dengan cangkok, okulasi, stek pucuk dan lain sebagainya. 
  • Perakaran tanaman kurang lengkap, sehingga mudah roboh bila tertiup angin kencang.
  • Tanaman kurang tahan menghadapi keadaan kurang air, khususnya di musim kemarau panjang, karena sifat perakarannya yang dangkal dan kurang mampu mengambil air tanah.
  • Namun perbanyakan dengan cara vegetatif ini adalah bibit relatif lebih cepat dibandingkan dengan cara generatif.
Bisnis Gaharu Indonesia,
Bahkan ada beberapa petani gaharu yang secara tegas mengatakan bahwa pembibitan dengan cara vegetatif ini sangat jelek dan tidak direkomendasikan. 

G+

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment