Teknik Pemupukan Gaharu, Dosis dan Jenis Pupuk

Advertisment Gaharu Indonesia
Bisnis Gaharu Indonesia - Pemupukan gaharu harus dilakukan secara benar agar memperoleh hasil yang maksimal. Pemupukan gaharu yang baik harus sesuai antara dosis dan lingkar pohonnya. Penentuan jenis pupuk dan dosis pupuk untuk tanaman gaharu harus sesuai dengan kebutuhan tamanan gaharu tersebut akan unsur hara.

Secara sederhana kebutuhan gaharu akan pupuk dapat dilihat dengan kasat mata dari pertumbuhan pohon (tinggi batang gaharu, diameter batang gaharu, dan daun gaharu). Penggunaan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang lebih dianjurkan. 

Selain beberapa jenis pupuk itu, dapat digunakan pupuk cair dengan dosis sesuai anjuran yang tertera dikemasan pupuk tersebut. Untuk tanah yang memiliki PH tinggi maka perlu menambahkan kapur dolomit. Kadar PH yang paling baik untuk pertumbuhan gaharu adalah PH 6-7.

Bila memakai pupuk kandang, perlu diingat pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk kandang yang sudah lama atau dapat juga dibakar terlebih dahulu memakai dedaunan kering seperti, jerami, ilalang, daun pisang, pelepah daun kelapa. Setelah dibakar baru bisa digunakan sebagai pupuk.

Cara menyimpan pupuk juga tidak sembarang, simpan pupuk di bawah canopy atau sejajar dengan ujung tajuk tanaman gaharu sebelum dipangkas. 

Pemupukan dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali mengunakan pupuk kimia dengan dosis rendah seperti 10 g NPK untuk tanaman di lapangan dengan usia tanam 0-1 tahun dan atau 6 bulan sekali dengan mengunkan pupuk organik 2 kg pertanaman untuk tanaman gaharu usia tanam 0-1 tahun. 

Kebutuhan pupuk tentunya akan berbeda-beda antara setiap pohonnya dan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. selain itu kita juga bisa menggunkannya secara bersamaan asalkan dosisnya disesuaikan. hindari pemberian pupuk terlalu dekat dengan pangkal batang dan dosis yang tinggi karena dapat menyebabkan tanaman mati.

Bisnis Gaharu Indonesia
(sumber: Sumarna,Yana.2003. Budidaya & bisnis Gaharu. Jakarta : Penebar Swadaya. cet. 1 (edisi revisi) )

G+

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment